Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan kegiatan usaha yang dapat memperluas lapangan pekerjaan serta memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat. UKM dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan stabilitas nasional. Dalam pengembangan kegiatan UKM dianggap sebagai salah satu alternatif yang mampu mengurangi beban berat yang dihadapi perekonomian nasional dan daerah (Fitria, 2012).
UKM memiliki peran besar dalam perekonomian rakyat di Jawa Timur salah satunya adalah wilayah Gresik, tercatat dari tahun 2014-2016 perkembangan UKM mengalami peningkatan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. UKM mampu menjadi sumber nafkah masyarakat dan menyerap banyak tenaga kerja. Upaya pengembangan dan pemberdayaan UKM di Jawa Timur dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kota, BUMN, dan BUMD. Presiden jokowi beserta kementrian koperasi dan UKM serius dalam menjalankan program UKM. Program prioritas yang dijalankan Kementrian Koperasi dan UKM ada 3 antara lain pemberdayaan UKM melalui gerakan kewirausahaan skala nasional, program untuk pengembangan koperasi dan UKM serta akses pembiayaan untuk koperasi dan UKM. Jumlah UKM yang terdaftar pada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (diskoperindag) Kabupaten Gresik, selalu meningkat tiap tahunnya. Maka tidak mengherankan apabila Kabupaten Gresik memiliki banyak produk unggulan (jatim.bps.go.id).
Wilayah Gresik mempunyai UKM sentra usaha yang sangat banyak di antarannya yaitu UKM nasi krawu, opak jepit, otak-otak bandeng, pudak gresik, kerupuk tengiri, aneka krupuk ikan, kripik usus dan kripik ceker ayam. Kripik usus dan kripik ceker ayam di desa Sidowungu Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik merupakan salah satu produk unggulan.
Desa Sidowungu merupakan desa di Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik yang memiliki usaha pemotongan ayam cukup besar, karena sebagian besar mata pencaharian warga di desa Sidowungu adalah pemotongan ayam. Hasil pemotongan ayam akan menghasilkan limbah yang berupa usus dan ceker yang kurang mempunyai nilai. Limbah dari pemotongan ayam tersebut dimanfaatkan untuk diolah kembali, sehingga limbah tersebut mempunyai nilai tambah yang bisa menghasilkan nilai rupiah. Warga berinisiatif untuk mengolah usus dan ceker menjadi makanan ringan kripik usus dan kripik ceker ayam.Berdasarkan
hasil observasi, terdapat 6 industri rumahan yang memproduksi kripik usus. Satu
diantaranya juga memproduksi kripik ceker ayam. Kapasitas produksi ke 6 UKM
berbeda-beda dan yang paling terkenal yaitu UKM “NR”.
Kripik usus
dan kripik ceker ayam yang berlabel “NR” ini dimiliki ibu Nur Rohimah. Usaha “NR”
ini berdiri sudah hampir 12 tahun, dan merupakan usaha yang berdiri pertama
kali di desa Sidowungu kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Usaha “NR” sudah
memiliki label/merk dagang dan terdaftar di P-IRT No 2033525010792-22 yang sudah
dikenali oleh banyak konsumen sebagai oleholeh khas Sidowungu. Hal tersebut
menjadi ketertarikan untuk dapat melakukan penelitian pada UKM milik ibu Nur
Rohimah.
Berdasarkan
hal tersebut, peneliti bertujuan melakukan penelitian pada UKM “NR” untuk mengetahui
tentang penerapan manajemen produksi kripik usus dan kripik ceker ayam pada UKM
“NR” di Desa Sidowungu Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.
Sumber : https://core.ac.uk/download/pdf/230743833.pdf

Tidak ada komentar:
Posting Komentar